Dalam
ranah yang mereka sebut keabadian
Aku
bersemayam bersama ingatan tentang kalian
Kudekap
dan kuucap namamu satu demi satu
Sebelum
lautan cahaya melarutkan kita dan waktu
Walau
tiada aksara disana
Walau
tiada wujud yang serupa
Tanpa
pernah tertukar aku menemukanmu semua
Seperti
engkau semua menemukanku
Empat,
lima, dan enam
Berapa
pun banyaknya kita tersempal
Perlahan
lebur menjadi tunggal
Dua,
satu dan kosong
Bersama
kita lenyap menjadi tiada
Dalam
ranah yang mereka sebut kehidupan
Aku
dan kalian menangis dan meregang di antara ruang
Aku
dan kalian tersesat dalam belantara nama dan rupa
Masihkah
kau mengenali aku?
Masihkah
aku mengenalimu?
Jiwa
kita tertawa dan berkata:
Berjuta
kelahiran dan kematian telah kita dayakan
Berjuta
kata dan sabda telah kita ucapkan
Berjuta
wadah dan kaidah telah kita mainkan
Hanya
untuk tahu tiada kasih selain cinta
Dan
tiada jalinan selain persahabatan
Meski
tak terhingga rasa menjadi pembeda
Aku
akan menemukanmu semua, sebagaimana engkau semua menemukanku
Sahabat,
jika kita berpecah raga
Satu,
jika kita memadu raga
Tiada,
jika hanya jiwa
Inilah
kenangan yang kucuri simpan
Saat
kubersemayam dalam ranah yang mereka sebut keabadian
Inilah
kenangan yang kusisipkan di sela-sela mentari dan bulan
Yang
kelak mereka bisikkan saat kucari kalian
Dalam
belantara yang dinamai kehidupan
Ingatan
pertama dan terakhir yang mengikuti saat aku terlahir
Yang
bersembunyi hingga kalian semua hadir
Yang
menemani saat udara usai mengalir
Cinta
dan sahabat
Sahabat
dan cinta
Itulah
jiwa yang terpecah dengan sederhana
Sisanya
fana
(DEE)